PERHIASAN DUNIA
Oleh : Hanif Hanani Tamjiz putu Soeta
Dihiasi manusia itu dengan keinginan dan kecintaan
terhadap wanita, anak-anak, dan berbanyak-banyak tentang Emas dan Perak ,dan
kuda-kuda tunggangan, dan binatang ternak, dan sawah ladang , seperti itulah
perhiasan kehidupan didunia dan hanya kapada Allah saja kita semua akan dikembalikan.
Dunia memang pantas untuk dimilki, tetapi dunia
hanyalah segenggam debu yang tidak akan berarti lagi ketika kita bakal kembali,
kadang dunia meninggalkan kita atau kita yang meninggalkan dunia, hanyalah
amalan yang kekal dan sholih yang lebih baik sebagai tambahan atau tabungan
sebagai amalan yang terbaik.
Pada hari dimana tidak ada lagi manfaat ( benefit)
harta dan anak-anak , kecuali orang yang datang menghadap Tuhannya dengan
membawa hati yang selamat (Qolbun Salim) sefty heart, kita harus
kembali, mau tidak mau ,suka tidak suka.
Ada seorang pedagang yang mempunyai 4 istri , ketika ia
sudah semakin tua dan ajalnya hampir dekat maka pedagang itu berkata pada istri
pertamanya “duhai istriku maukah kau menemaniku dalam ajalku , ketika aku masuk
keliang kubur maukah kau ikut
denganku,maka istri pertamanya menjawab dengan ketus “aku tidak akan
menemanimu, aku hanya menjadi kekasihmu cukup didunia saja, selamat berpisah
katanya. Tinggalah pedagang itu dengan rasa penyesalannya, siang malam bekerja
banting tulang hanya untuk mencukupi dan membahagiakan istri pertama yang
paling dicintai tetapi istrinya tega
mengatakan bahwa dia hanyalah teman didunia saja.Maka ratapan hanyalah tinggal
ratapan sesal kemudian tiada berguna.
Dengan penuh penyesalan pedagang itu menghampiri istri
keduanya, dulu istri kedua ini kurang disayangi daripada istri pertama, dikatakan
pula kepada istri keduanya bahwa ia akan
mati, maka apakah sang istri kedua mau menemaninya sehingga ia sampai liang
lahat, istri keduanyapun berkata bahwa ia tak sanggup, ia hanya akan
mengantarkan jenazah suaminya sampai peristirahatan terakhir.
Dia datangi pula istri ketiganya , istri yang ketiga
itu memang dulu kurang dikasihi dan dicintai dari pada istri ke dua dan istri
pertamanya, namun istri ketiganyapun menjawab , bahwa hubungan atau ikatan
suami istri itu hanya didunia saja , istri ketiganyapun tak sanggup menemani
hingga ke liang kubur. Duh ,,, betapa malang nasib suami atau Sang pedagang
itu.
Lalu ditengah keputus asaan dan kekecewaan yang
mendalam terhadap ketiga istrinya yang dianggap tidak setia itu, Sang pedagang mendatangi istri ke
empat, yang dulu waktu dia kaya dan sehat serta berkecukupan ia bahkan tak
pernah memperhatikan istri keempatnya itu. Meskipun dia pernah memperhatikan
tetapi hanyalah sambil lalu , namun betapa bahagianya ia ketika ia sampaikan
bahwa hidupnya tinggal sebentar lagi, dia harus meninggalkan dunia, apakah
istri keempatnya itu mau dan sanggup menemani Sang suami sampai keliang kubur,
maka dengan sungguh-sungguh istri
keempatnya itu menjawab, jangankan hanya
sampai ke kubur, sampai ke akherat menghadap Sang Pencipta pun istri keempatnya
itu senantiasa akan selalu mendampingi, walaupun sudah terlambat akhirnya
pedagang tersebut sadar bahwa ternyata istri yang dulu sering disia-siakan,
tidak diperhatikan,bahkan sering diterlantarkan namun pada akhir hayat istri keempat ,ia
adalah istri yang paling setia, yang bersedia mendampinginya.
Kita semua sebetulnya seperti pedagang itu, kita cari
barang dagangan kadang kala kemudian kita jual untuk mendapatkan keuntungan,
dan keuntungan itulah yang dinamakan pahala atau ujroh bagi kita yang akan
menentukan bagaimana nasib kita selanjutnya menuju alam akherat yang baqa’
,kekal tiada berkesudahan.
Dan kita juga ibaratnya masing-masing punya empat istri :
Istri pertama yaitu tubuh kita, istri kedua adalah keluarga
,teman,sahabat dan kerabat kita, sedangkan istri ketiga adalah kekayaan kita,
sedangkan istri yang paling setia yang harus kita miliki adalah istri keempat
yaitu : amal kebaikan .
Jangan kita menjadi sombong ada pepatah jawa mengatakan
“ Bondo titipan, pangkat drajat sampiran lan nyowo gaduhan” hendak kemana kita
? selain menghadapnya dengan amal sholih dan tidak menyekutukan DIA dengan
susuatu apapun.
Salamkanci,4 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar