Ibu, kadang aku rindu untuk kembali kerumahmu, ketika sepi dan tak ada yang menghibur lagi
Aku ingin kembali kepangkuanmu, masih kuingat ketika masa kecil, kami berenam sering membuatmu tak nyaman, kami nakal tapi engkau tidak pernah marah, bahkan kadangkala engkau melindungi dan menutupi kesalahanku agar ayah tak menghukum atas kesalahanku.
aku rindu belai kasih sayangmu , tatkala aku sakit engkau terjaga semalaman kau bingung mencari obat untuk menyembuhkan luka-lukaku bekas tersandung,terjatuh ketika bermain bola, kau berusaha menyembuhkan sakitku walau aku tau hanya dengan olesan minyak kelapa, aku tau bukan obat itu yang meringankan lukaku, tapi kasih sayang dan perhatian pada anakmu.
Senin, 29 September 2014
MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH
Oleh :
Hanif Hanani Tamjiz putu soeta
Email
:hanifhanani05@gmail.com
Membangun sebuah komitmen
didalam keluarga itu sangat penting masing masing pihak suami atau isteri
sebagai pelaku harus rela untuk menahan ego masing masing, agar tujuan
berkeluarga itu tercapai dengan elegan tanpa harus melaui berbagai macam
konflik yang kadang kala akan memakan korban, mungkin dari anggota keluarga
kita , bahkan sangat mungkin berdampak pada pasangan suami istri itu sendiri.
Kelurga Sakinah , menjadi ultimate goal bagi sebuah keluarga yang
dari keluarga itu akan muncul generasi yang akan datang (the next generation) ,
yang harus kita upayakan agar generasi yang lahir setelah kita itu menjadi
generasi yang unggul, bukankah Nabi kita Muhammad Saw pernah bersabda bahwa
pada hari akhir nanti, umat dari nabi-nabi akan di lombakan dalam hal banyaknya
jumlah atau kwantitasnya , tetapi perlu diingat juga Firman Allah yang
mensinyalir bahwa pada masa mendatang akan lahir generasi yang
“mengkhawatirkan” atau khoofu atau lemah, siapa generasi itu ? yaitu angkatan
muda yang meninggalkan sholat dan memperturutkan hawa nafsu.
Dalam kehidupan modern ini ,
sinyalemen seperti yang saya sebut diatas semakin nampak bahkan menjadi
kenyataan yang sangat mencengangkan ,
masif , merambah lintas strata sosial, bukan hanya lahir dari kalangan proletar tetapi terjadi juga di kalangan
jetset ,the have dan dari
keluarga-keluarga yang dalam masyarakat tampak sebagai keluarga yang terpandang
baik dari sisi ekonomi maupun status sosialnya
Menurut Abraham Maslow, manusia
memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang senantiasa bakal dipenuhi sepanjang
masa hidupnya. Lima tingkatan yang dapat membedakan setiap manusia dari sisi
kesejahteraan hidupnya,
Kebutuhan tersebut berjenjang dari yang paling mendesak hingga yang akan
muncul dengan sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi. Setiap orang
pasti akan melalui tingkatan-tingkatan itu, dan dengan segala daya upaya
ditempuh untuk mencapainya, namun tidak banyak orang yang dapat meraih high
step dari piramida ini.
Lima tingkat kebutuhan dasar menurut teori Abraham Maslow adalah sebagai
berikut :
1. Kebutuhan Pokok
(Fisiologi needs)
Contohnya adalah : Sandang , pakaian, pangan , makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
Contohnya adalah : Sandang , pakaian, pangan , makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan
akan rasa aman (safty needs)
Contoh seperti : Bebas dari tekanan , bebas dari ancaman, bebas dari rasa takut, bebas dari teror.
Contoh seperti : Bebas dari tekanan , bebas dari ancaman, bebas dari rasa takut, bebas dari teror.
3. Kebutuhan
Sosial (social needs)
Misalnya adalah : Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
Misalnya adalah : Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan
Penghargaan (Esteem needs)
Dalam kategori ini dibagi menjadi dua jenis, Eksternal dan Internal.
- Sub kategori eksternal meliputi : Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
- Sedangkan sub kategori internal sudah lebih tinggi dari eskternal, pribadi tingkat ini tidak memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan dalam hidupnya.
Dalam kategori ini dibagi menjadi dua jenis, Eksternal dan Internal.
- Sub kategori eksternal meliputi : Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
- Sedangkan sub kategori internal sudah lebih tinggi dari eskternal, pribadi tingkat ini tidak memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan dalam hidupnya.
5. Kebutuhan
Aktualisasi Diri
Yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri atau jati diri sebagai manusia yang
butuh identitas dan pengakuan dari orang lain.
Alfin Tofler, pernah meramalkan masa depan
manusia modern ini dengan mengatakan
bahwa manusia akan tergoda dengan tiga hal : 1. Food 2. Fasion dan 3. Fun. Mari kita telaah masing masing hal
yang diindikasi menggoda manusia modern itu. Food atau makanan, semestinya makan yang menjadi kebutuhan primer
manusia, agar manusia menjadi lebih berdaya
, lebih sehat atau paling tidak,dapat meningkatkan mobilitas dari manusia , tetapi
kenyatannya sekarang ini manusia dihadapkan kepada berbagai macam penyakit yang
timbul dari efek buruk apa yang telah dikonsumsinya, mungkin makanan yang
mestinya hanya untuk mencukupi kebutuhan perut bergeser menjadi trend atau gaya
hidup yang berlebih lebihan , foya-foya dan tidak lagi memikirkan orang lain ,
bahkan makan menjadi tujuan hidup,hidup
untuk makan bukan lagi makan untuk hidup ,
jadinya ada golongan manusia yang
sekali makan harganya bisa cukup untuk makan orang satu kampung , inilah
mungkin yang disebut sebagi manusia “Abdul
butun” atau pengabdi perut.
Fashion, atau
pakaian , tujuan adanya pakaian adalah untuk menutup aurot , ,sebenarnya itu
tujuan utamanya , apalagi bagi komunitas umat Islam , pakaian itu dirancang untuk menutup aurot sebagai sarana
beribadah kepada Tuhan, sebab tanpa menutup aurot ibadah kita , terutama sholat
tidak ada nilainya tanpa dipenuhi syarat tertutupnya aurot. Namun dalam
perkembangan mode , pakaian berubah
menjadi style atau gaya , maka fungsi dari pakaian yang tujuan semula menjadi
penutup itu telah dimanipulasi menjadi sarana untuk riya’,pamer atau sesuatu yang didewa-dewakan , orang
cenderung berlomba bisa berpakaian trendy,
branded, tanpa memahamai
kaidah-kaidah berpakaian yang wajar, benar dan humanis. Bahkan yang lebih ironis lagi gaya pakaian muslimah yang
lazim disebut jilbab beralih menjadi jilbob,
yaitu pakaian yang sekedar hanya
menutupi rambut , tetapi tidak menutupi aurot “Dada” yang semestinya wajib
“diamankan”, apa jadinya ?
Fun : atau
kesenangan , orang modern berlomba-lomba untuk mengejar kesenangan, kadang lupa
bahwa hidup didunia ini hanya bersifat sementara, dan apa yang didapatkan
dengan cara-cara tidak fair pasti akan berakibat buruk. Dalam bahasa Alqur’an
kesenagan ini sering disebut sahawat atau keinginan, ketertarikan , dihiasi manusia itu dengan kesenangan
terhadap wanita, anak-anak keturunan, dan kesenangan yang berlebihan terhadap
emas dan perak, kuda-kuda perang , dan binatang ternak dan sawah ladang, itulah
perhiasan kehidupan didunia, dan kepada Allah tempat kembali yang terbaik.Berpijak
dari keterangan ini jelaslah bahwa kesenangan yang ada didunia ini sifatnya
semu, sementara dan hanyalah perhiasan kehidupan dan tujuan hidup yang ideal adalah
mempersiapkan tempat kembali, untuk bertanggung jawab kepada Sang Maha
Pencipta.Bukankan manusia diciptakan ini untuk menyiapkan Rumah yang baik di
kampung Akhirat, walaupun dunia tidak harus dilupakan , kita hanya disuruh
berbuat dan bertindak baik, akhsan sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada
kita, dengan menyempurnakan penciptaan manusia lebih sempurna dari mahluk yang
lain, dan kita juga di larang membuat kerusakan dimuka bumi, dan Tuhan tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas atau tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.Secara tidak sadar kita kadangkala menjadi mahluk yang paling buas,
melibihi perilaku binatang yang paling buas sekalipun, bahkan binatang Harimau
yang telah dijuluki binatang buas sekalipun, rekornya dapat dikalahkan oleh
mahluk kecil dan lemah yaitu manusia.Harimau juga mencari makan ,berburu mangsa
tetapi setelah mendapatkan satu mangsa harimau hanya makan ala kadarnya,
disimpan sedikit untuk persediaan barangkali nanti dia tidak berhasil
memperoleh hewan buruan, tetapi manusia dengan keserakahannya bahkan berkilah
menumpuk harta untuk makan, tetapi kalau dikalkulasi dimakan anak cucu tujuh
turunan hartanya tidak akan habis.Banyak juga manusia yang berlaku dan
bertindak menjadi serigala bagi manusia lain Homo homini lupus
Salamkanci , Medio September 2014
Langganan:
Postingan (Atom)